Meski cuma tamatan SD, Sumarno tahu lingkungan kotor membuat hidup tak nyaman. Apa jadinya kota yang hiasi sampah? Para pejabat pasti malu bukan kepalang kalau turis-turis bule yang mampir menganggap sampah sebagai ciri khas kota itu. Sumarno pun maklum kalau sampah jadi barang haram di kota itu. Tapi Sumarno manusia, bukan robot atau binatang. Dalam tubuhnya ada jiwa dan hati nurani. Maka, dalam hati sering dia memaki, ‘'Apa pejabat-pejabat itu juga ngerti kalau aku ini orang miskin? Yang aku butuhkan itu uang! Bukan pujian! Bukan penghargaan! Aku perlu uang, untuk mengganjal perut anak istriku.
Perbaikan Kata :
Walaupun hanya tamatan SD, Sumarno tahu lingkungan kotor membuat hidup tidak nyaman. Apa jadinya jika kota yang hiasi sampah?. Para pejabat pun akan malu jika turis-turis yang mengunjungi kota itu. Tetapi Sumarno adalah manusia biasa, bukan sebuah robot atau seekor binatang. Dalam tubuhnya ada jiwa dan hati nurani. Maka, dia sering memaki dalam hatinya, “Apa pejabat-pejabat itu menegrti kalau aku ini orang miskin? Yang aku butuhkan itu uang! Bukan pujian! Bukan penghargaan! Aku perlu uang untuk kebutuhan anak dan istriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar